Jaringan Internet Asia Tenggara akan Terhubung ke AS

20.55 Edit This 0 Comments »
Belajar dari pengalaman gempa Taiwan akhir 2006 lalu yang memporak-porandakan jaringan Internet dan telekomunikasi, Asia Tenggara akhirnya bertindak. Sebanyak 17 perusahaan telekomunikasi besar di Asia Tenggara menandatangani perjanjian pembangunan kabel fiber optik bawah laut senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 4,54 triliun (US$ 1 = Rp 9.082 sumber:detik.com). Demikian diberitakan Associated Press melalui NewsEdge.

Proyek tersebut akan menghubungkan Asia Tenggara langsung dengan Amerika Serikat dan diklaim jaringannya lebih aman dari terpaan gempa dan tsunami.

Kontrak ini ditandatangani oleh konsorsium yang terdiri dari Pemerintah Brunei, AT&T Amerika Serikat, Bharti India, CAT Thailand, PLDT Filipina, PT Telkom Indonesia, Telekom Malaysia, Telstra Australia, Starhub Singapura dan VNPT Vietnam.

Sementara Telekom Malaysia, yang menjadi pemimpin konsorsium tersebut menyatakan, proyek pembangunan kabel sepanjang 20 ribu kilometer ini akan segera dimulai. Selain itu, pembangunan ini akan menjadi sistem kabel bawah laut pertama Asia Tenggara yang terhubung langsung dengan Amerika Serikat.

"Link ini menjanjikan peningkatan dalam hal kapasitas dan reliabilitas link Internet antara Asia dan Amerika Serikat, menyusul adanya gangguan yang diakibatkan oleh gempa Taiwan baru-baru ini," ujar Abdul Wahid Omar, Chief Executive Telekom Malaysia seperti dikutip detikINET dari TelecomAsia, Selasa (1/5/2007).

Kabel fiber optik yang dinamakan Asia-America Gateway ini akan menghubungkan Malaysia dengan Amerika Serikat melalui Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, Hong Kong, Filipina, Guam, Hawaii dan pantai barat Amerika Serikat.

Dikutip Vnunet.com, proyek ini dijadwalkan dapat diselesaikan paling lama hingga 2008. Sementara kerjasama Alcatel-Lucent dan NEC akan menangani proyek tersebut mulai dari desain, manufaktur, instalasi dan integrasi hingga jaringan berfungsi sepenuhnya.

Jaringan baru ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan bandwidth yang semakin meningkat karena pesatnya pertumbuhan aplikasi Internet seperti layanan pesan instan video, data dan layanan multimedia lain

0 komentar: